top of page

“WAHAI KAUM BERDASI!”

Writer's picture: Merliana TrinceMerliana Trince

Updated: Nov 30, 2019

Siang yang dingin, untuk suasana yang panas…

Meski demikian, nurani kami masih perlu merenung.


Kami bukan seorang pemikir. Kami bukan seorang cendekiawan. Kami bukan seorang politisi. Kami tak sering menggenggam pena. Membaca pun jarang. Berdebat bukanlah rana kami.


Kami bukan Insinyur. Kami bukan Profesor. Kami bahkan bukan seorang Sarjana. Ya! Kami memang bukan kaum berintelektual, yang akan menggunakan otak asahan istana-istana pendidikan, dalam tindak-tutur kami.


Namun kami punya hati, sobat! Hati yang cukup peka memilih kebenaran diantara kebohongan yang terliput oleh indera kami. Hati yang entah terpakai atau tidak, oleh kalian kaum berdasi, kepada kami kaum berkaki abu.


Hai, kawan berdasi! Berikrarlah sepuas kalian! Bersenandunglah tentang kesetiaan! Kami siap mendengar, Tuhan pun siap mengingat rangkaian hurufmu.


Wahai, kaum berilmu! Mohon dengar bisikan nurani hamba. Bila kelak Tuan berkursi, janganlah sajikan tangis di piring anak-cucu kami. Dan bila kelak Tuan tersenyum, biarlah Papua kami turut tersenyum bersama dikau.


Waena, 09 April 2014. Oleh: Merliana Trince

0 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


©2019 by  Merliana Trince  all rights reserved.   Proudly created with Wix.com

bottom of page