Selama ini aku bermain dengan hujan. Ya! Dengan hujan. Hujan yang menyejukan dan selalu mengajakku bernostalgia. Hujan yang suka menggodaku dan kadang meninggalkan wajahmu pada kaca jendelaku. Hujan yang sering menghipnotis aku hingga lupa pada keagungan Senja.
Aku selalu mengagumi Hujan, bukan? Namun sudah pernahkah aku berkata bahwa aku mencintai Senja? Senja yang menghangatkan, senja yang setia pada tempat yang sama, senja yang tak murka bahkan saat hujan mengambil waktunya.
Ah! Senjaku! Sekarang aku merindukanmu. Merindukanmu disaat hujan sedang mengawali hari dengan tariannya. Merindukanmu disaat aku kedinginan dan meringkuk seperti anak kecil mencari kehangatan sang Bunda.
Ah! Senjaku! Harusnya aku meminta maaf. Maaf karna kadang aku lupa pada kehangatanmu, maaf karna kadang kau harus menunggu, maaf karna aku sering mengagumi hujan. Dan sekarang aku menjadi tak berdaya merindukan kehangatanmu.
Fakfak, 18 Feb 2017. Diselesaikan di Sentani, 2 April 2017
Oleh: Merliana Trince
コメント