Pagi ini engkau hadir lagi… Tidak bersama hujan… Dan bukan karena dinginnya pagi ini… Namun karena rindu yang menghujam tanpa ampun.
Aku merindukanmu dalam ketidakberdayaanku mengatakannya padamu. Aku merindukanmu dalam ketidakberdayaanku menyentuh tanganmu. Aku merindukanmu dalam ketidakberdayaanku menyapa hidupmu. Aku merindukanmu dalam ketidakberdayaanku bersua denganmu. Aku merindukanmu diantara ribuan kata maaf yang tak sanggup menjangkaumu.
Aah, pastilah aku disiksa sang rindu.
Karena aku melihatmu datang bersama malam, menagih tiap kecupan dan meninggalkanku secepat pagi.
Ingin ku teriak, namun hatiku melarang.
Dan lagi, aku melihatmu dalam tiap hidupku. Namun menyapamu aku tak berdaya. Lalu apa yg harus aku lakukan?
Maafkan ketidakberdayaanku… Maafkan rasa rinduku…
Fakfak, 16 September 2017
Comments