Dia… Yang menurut kisah ribuan tahun lalu tercipta dari tulang rusuk sang Adam, ya! dia berada dekat jantung, tempat dimana kehidupan dimulai.
Dia… Yang kelak rela merubah namanya, merubah tempat tinggalnya, meninggalkan keluarganya, hidup bersamamu, mengandung anakmu, mempertaruhkan nyawanya demi buah hatimu, walau bahkan si buah hati akan memakai namamu.
Dia… Dapat tersenyum ditengah badai duka. Dia… Dengan satu sentuhannya dapat membuat raut wajah pilumu menjadi ceria.
Dia… Yang akan memasak makanan kesukaan mu, membersihkan rumah mu, mendidik anak-anak mu, memastikan secangkir teh tetap ada setiap pagi, menjaga keseimbangan hubungan keluarga mu, bahkan merawat orang tua mu.
Dia… Bukan seorang Malaikat. Dia hanya seorang Wanita yang hadir sebagai Ibu, Istri, Nenek, Saudari, Kawan perempuan mu, bahkan anak perempuan mu.
Waena, 21 April 2016
~Buat Kaum Gentleman, dari Kaum Kartini~
P.s: “Seorang Pria yang memperlakukan Wanita layaknya seorang Putri, ia telah membuktikan bahwa dirinya dibesarkan oleh seorang Ratu.”
Comments